YouTube Kids Langgar Privasi Anak, Google Terpaksa Bayar Rp 2,8 Triliun

Teknologi Masa Depan - Google pulang tersandung masalah privasi. Kali ini, Komisi Perdagangan Federal AS ( FTC) mengejar indikasi bahwa platform video YouTube Kids telah mengoleksi data anak-anak.

YouTube Kids sendiri memang adalahversi YouTube yang sengaja dirancang supaya menyajikan konten ramah anak. Problemnya, data semua pemakai belia tersebut seharusnya tidak dikoleksi oleh YouTube Kids.

Pengumpulan data ini, menurut keterangan dari FTC, melanggar undang-undang perlindungan privasi anak-anak di ranah online (COPPA) yang diterapkan di AS sejak mula tahun 2000.

Di dalamnya dilafalkan bahwa perusahaan AS tidak boleh mengoleksi data online dari anak berusia di bawah 13 tahun, baik yang berdomisili di AS maupun luar negeri.

FTC tak merinci unsur mana saja dari aturan tersebut yang dilanggar oleh Google, ataupun laksana apa mekanisme pendataan datanya.

Dalam pertumbuhan terbaru, sumber internal menuliskan bahwa Google setuju menunaikan settlement dengan nilai antara 150 juta dollar AS (Rp 2,1 triliun) sampai 200 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun) sebagai penyelesaian permasalahan ini.

Tidak dilafalkan pula hal-hal apa saja yang diamini oleh FTC dan Google dalam kesepakatan tersebut. Settlement itu sekarang tengah dievaluasi oleh Department of Justice AS.

Sebelumnya, koalisi grup-grup pemerhati privasi di AS mengemukakan keluhan ke FTC bahwa YouTube Kids melanggar regulasi COPPA dengan teknik mengumpulkan data anak di bawah umur, lantas menggunakannya guna targeting iklan tanpa persetujuan orang tua.

Februari lalu, Musically (TikTok) pun membayar settlement dengan nilai 5,7 juta dollar AS (Rp 81 miliar) ke FTC atas pelanggaran COPPA.

Penyelidikan FTC menambah kesadaran publik mengenai praktik penyalahgunaan data individu oleh perusahaan teknologi, namun efektivitasnya dipertanyakan sebab nilai settlement terbilang kecil dibanding penghasilan semua raksasa berkantong tebal ini.

Sumber : KOMPAS